MUTASI
Mutasi berasal dari kata mutare
yang berarti berubah . Mutasi
adalah peristiwa perubahan susunan materi genetik (gen atau kromosom) pada
suatu organisme dan sifat yang dihasilkan akan diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya..
Agen penyebab mutasi disebut mutagen. Makhluk hidup yang menyebabkan mutasi
disebut mutan.
v
Syarat terjadinya mutasi adalah:
1. adanya perubahan pada materi genetik
2. perubahan tersebut bersifat dapat atau tidak dapat
diperbaiki
3. hasil perubahan tersebut diwariskan secara genetik pada
keturunan berikutnya.
v
Apa saja karakter mutan?
1.Gen yang mengalami mutasi pada suatu individu, biasanya adalah
gen resesif, sehingga dalam keadaan
homozigot karakter perubahannya belum dapat dilihat.
2.Gen yang mengalami mutasi umumnya bersifat lethal, sehingga jumlah makhluk hidup yang mengalami mutasi
tampak sedikit
3.Individu yang mengalami mutasi biasanya mati sebelum dilahirkan atau sebelum
dewasa
MACAM –
MACAM MUTASI
v Berdasarkan Sel yang Bermutasi :
1. Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik, yaitu sel tubuh seperti sel kulit. Mutasi
ini tidak akan diwariskan pada keturunannya.
2. Mutasi Gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi yang meliputi sperma
dan ovum pada manusia. Karena terjadinya di sel
gamet, maka akan diwariskan kepada keturunannya.
v
Berdasarkan tempat terjadinya mutasi :
1. Mutasi Kecil (point mutation) adalah
perubahan yang terjadi pada susunan molekul gen (DNA) sedangkan lokus gennya
tetap . Mutasi jenis ini menimbulkan alela . Mutasi ini biasa disebut mutasi gen
2.
Mutasi
besar (gross mutation) adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan susunan
kromosom . Istilah khusus untuk mutasi kromosom adalah aberasi . Mutasi ini
biasa disebut mutasi kromosom atau aberasi
A.
MUTASI KROMOSOM
Mutasi kromosom ini mengakibatkan
perubahan sejumlah basa yang berdampingan pada rantai DNA atau perubahan
runtunan nukleotida dalam suatu ruas gen sehingga akibat yang ditimbulkan pada
fenotip individu menjadi lebih nyata. Mutasi
kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis dan sedikit dalam mitosis.
Mutasi kromosom dibedakan menjadi
dua yaitu , perubahan jumlah kromosom dan perubahan struktur kromosom .
1.
PERUBAHAN JUMLAH KROMOSOM
Terdapat dua macam perubahan jumlah kromosom yaitu aneuploidi dan aneusomi . keduanya ini akan berdampak kepada jumlah DNA .
Ø
Euploidi
Euploidi merupakan mutasi yang melibatkan pengurangan atau
penambahan dalam perangkat kromosom (genom). Jumlah kromosom di dalam genom
pada masing-masing jenis organisme berbeda-beda, misalnya pada tumbuhan kentang
adalah 12 . Pada umumnya individu normal mempunyai susunan kromosom 2n
(diploid), tetapi terjadinya mutasi akan menyebabkan sel kromosom dapat
berubah.
Perubahan
tersebut terlihat pada Tabel berikut:
No
|
Bentuk
|
Keterangan
|
1
|
Monoploid
|
organisme
yang kehilangan satu kromosomnya
|
2
|
Triploid
|
organisme
yang memiliki 3 genom (3n kromosom)
|
3
|
Tetraploid
|
organisme
yang memiliki 4 genom (4n kromosom)
|
4
|
poliploid
|
organisme
yang meiliki banyak genom dalam sel somatiknya
|
sel
somatiknya . Poliploid dibedakan menjadi :
|
||
a.
Autopoliploid : Peristiwa yang terjadi pada kromosom
|
||
homolog . Contohnya , semangka tanpa
biji
|
||
b.
Allopoliploid : Peristiwa yang terjadi pada kromosom
|
||
yang nonhomolog . Contohnya , tumbuhan Rhaphano
|
||
brassica .
|
Ø Aneuploidi
Aneuploidi
merupakan mutasi kromosom yang tidak melibatkan perubahan pada seluruh genom,
tetapi terjadi hanya pada salah satu kromosom dari genom.
v Aneuploidi terjadi karena beberapa hal ,
diantaranya :
1. Anafase Lag , yaitu
peristiwa tidak melekatnya kromatid pada gelendong pada proses anaphase meiosis
I
2. Nondisjunction ,
yaitu peristiwa gagal berpisahnya kromosom homolog pada proses anafase
dari meiosis I atau II . Pada peristiwa gagal berpisah , terdapat pasangan
kromosom homolog dan pasangan kromatid yang melekat satu sama lain , tidak
berpisah . Akibatnya terdapat gamet abnormal dengan kromosom berlebih dan
kurang .
v
Aneuploidi pada manusia dapat terjadi pada sel
telur diantaranya :
- Digini adalah dua inti sel telur
yang tetap terlindung satu plasma dan selanjutnya dibuahi satu sperma, yang
sering terjadi karena kegagalan sel kutub (polosit) memisah.
- Diandri adalah satu sel telur
yang dibuahi satu sperma, yang sering pada terlambatnya pembuahan.
Seseorang yang mengalami aneuploidi umumnya
berumur pendek, di samping itu pada sel-sel soma yang mengalami kanker juga
dapat terjadi peristiwa aneuploidi.
Bentuk-bentuk
peristiwa aneuploid berakhiran dengan somi, sehingga aneuploid disebut juga
dengan aneusomi.
v Jumlah kromosom aneuploidi antara lain sebagai
berikut:
1.
Monosomik (2n-1); yaitu mutasi karena kekurangan satu kromosom
2.
Nullisomik (2n-2); yaitu mutasi karena kekurangan dua kromosom
3.
Trisomik (2n + 1); yaitu mutasi karena kelebihan satu kromosom
4.
Tetrasomik (2n + 2); yaitu mutasi karena kelebihan dua kromosom.
v
Aneuploidi pada
manusia dapat menyebabkan:
1. Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0) ditemukan
oleh H. H .
Turner
pada tahun 1938 . Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin.
Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita . Meskipun penderitanya
memiliki jenis kelamin wanita , ia tidak memiliki ovarium yang sempurna ,
steril (mandul) , ciri seksualnya tidak berkembang , dan cenderung lebih pendek
.
2. Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY) ditemukan oleh
H. F.
Klinefelter ,
mengalami trisomik pada kromosom gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter
berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang (testicular
disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta
payudaranya tumbuh.
3. Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), ditemukan oleh
K. Patau pada
tahun
1960 . Sindrom ini disebabkan trisomik pada kromosom autosomnya mengalami
kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15. Penderita Sindrom Patau memiliki
mata serius , kerusakan pada otak dan peredaran darah serta langit-langit mulut
yang terbelah , Bayi yang mengalami Sindrom Patau jarang bertahan hidup lebih
dari satu tahun .
4. Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada
kromosom
gonosom. Penderita
sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda
tajam, seperti pensil,dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di luar
negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah
orang-orang yang menderita Sindrom Jacobs.
5. Sindrom Edward, kariotipe
(45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami kelainan pada kromosom
nomor 18. Sindrom ini ditemukan oleh I . H . Edwards tahun 1960 . Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak
lonjong, bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar.
6. Sindrom down mempunyai karotipe 2n + 1
(45A + XX atau 45A + XY) . susunan kromosonya mengalami trisomi pada autosom ,
yaitu kromosom nomor 21 . Pengaruhnya menyebabkan pertumbuhan mental terhambat
dan berkurangnya ketahanan terhadap infeksi . Ciri-ciri penderita ini bermata sipit , kaki pendek ,
dan berjalan lambat
2.PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM
Mutasi karena perubahan struktur kromosom berlangsung
secara spontan, dan dapat juga dilakukan secara eksperimental dengan induksi
bahan kimia atau radiasi. Perubahan ini umumnya dapat dilihat pada sel selama
mitosis atau miosis.
Beberapa hal yang menyebabkan
perubahan struktur kromosom adalah sebagai berikut:
1.
Delesi
kromosom
Delesi adalah mutasi akibat hilangnya dua atau lebih
nukleotida yang berdampingan. Apabila
rangkaian basa yang hilang merupakan suatu ruas yang lebih kecil dari panjang
gen, maka gen tersebut akan bermutasi, tetapi bila rangkaian nukleotida yang
hilang lebih besar dari ruas suatu gen, maka gen tersebut akan hilang dari
kromosom.
Delesi
dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain sebagai berikut.
1) Delesi terminal, yaitu delesi yang kehilangan ujung segmen kromosom.
1) Delesi terminal, yaitu delesi yang kehilangan ujung segmen kromosom.
2) Delesi
intertitial/interkalar, yaitu delesi yang kehilangan bagian tengah kromosom.
3) Delesi
cincin, yaitu delesi yang kehilangan segmen kromosom sehingga berbentuk lingkaran seperti cincin.
4) Delesi
loop, yaitu delesi cincin yang membentuk lengkungan pada kromosom lainnya. Hal
ini terjadi pada waktu meiosis, sehingga memungkinkan adanya kromosom lain
(homolognya) yang tetap normal.
Contoh Delesi pada
manusia :
Satu
contoh delesi yang terkenal pada manusia adalah yang menimbulkan sindrom Cri-du-chat. Delesi
peyebab timbulnya sindrom itu bersifat heterozigot. Delesi terjadi pada lengan
pendek kromosom 5B. Teriakan para bayi pengidap sindrom ini terdengar seperti
bunyi meong kucing. Sindrom itu juga ditandai dengan ukuran kepala yang kecil,
abnormalitas pertumbuhan yang parah, serta adanya keterbelakangan mental. Para
penderita biasanya meninggal pada masa bayi atau awal masa kanak-kanak sekaipun
ada juga yang tetap hidup hingga dewasa.
2.
Duplikasi
kromosom
Duplikasi adalah mutasi yang terjadi karena penambahan ruas
kromosom atau gen dengan ruas yang telah ada sebelumnya. Sehingga, terjadi
pengulangan ruas-ruas DNA dengan runtunan basa yang sama yang mengakibatkan
kromosom mutan lebih panjang.
Contoh perubahan fenotip akibat proses duplikasi adalah gen
bar pada Drosophila melanogaster. Penambahan gen pada kromosom lalat buah ini
mengakibatkan peningkatan enzim tertentu yang menyebabkan ketidakseimbangan
metabolisme.
3. Inversi
kromosom
Inversi adalah perubahan urutan letak gen dalam suatu
kromosom . Misalnya pada satu ruas kromosom terdapat urutan ruas ABCDEF,
setelah inversi diperoleh ruas AEDCBF. Jadi, terjadi pemutaran ruas BCDE.
Inversi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: inversi
parasentrik dan inversi perisentrik. Inversi
parasentris , yaitu bila sentromer berada di luar ruas yang terbalik. Dan inversi perisentris , yaitu bila
sentromer terdapat dalam segmen yang berputar.
4.Translokasi
kromosom
Translokasi adalah mutasi yang terjadi
akibat perpindahan ruas DNA (segmen kromosom) ke tempat yang baru, baik dalam
satu kromosom atau antarkromosom yang berbeda.
Translokasi
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut :
(a) Translokasi tunggal
Jika kromosom yang patah pada satu tempat, kemudian bagian yang patah tersebut bersambungan dengan kromosom lain yang bukan homolognya.
(b)
Translokasi perpindahan
Terjadi jika kromosom patah di dua tempat dan patahannya bersambungan dengan kromosom lain yang bukan homolognya.
Terjadi jika kromosom patah di dua tempat dan patahannya bersambungan dengan kromosom lain yang bukan homolognya.
(c)
Translokasi resiprok
Terjadi jika dua buah kromosom yang bukan homolognya patah pada tempat tertentu, kemudian patahan tersebut saling tertukar.
Terjadi jika dua buah kromosom yang bukan homolognya patah pada tempat tertentu, kemudian patahan tersebut saling tertukar.
Translokasi
resiprok dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
(i) Translokasi resiprok homozigot
Translokasi homozigot ialah translokasi yang mengalami pertukaran segmen dua kromosom homolog dengan segmen dua kromosom non homolog.
(ii) Translokasi resiprok heterozigot
Translokasi heterozigot ialah translokasi yang hanya mengalami pertukaran satu segmen kromosom ke satu segmen kromosom nonhomolognya.
(iii) Translokasi Robertson
Translokasi Robertson ialah translokasi yang terjadi karena penggabungan dua kromosom akrosentrik menjadi satu kromosom metasentrik. Peristiwa semacam ini dapat disebut juga fusion (penggabungan).
(i) Translokasi resiprok homozigot
Translokasi homozigot ialah translokasi yang mengalami pertukaran segmen dua kromosom homolog dengan segmen dua kromosom non homolog.
(ii) Translokasi resiprok heterozigot
Translokasi heterozigot ialah translokasi yang hanya mengalami pertukaran satu segmen kromosom ke satu segmen kromosom nonhomolognya.
(iii) Translokasi Robertson
Translokasi Robertson ialah translokasi yang terjadi karena penggabungan dua kromosom akrosentrik menjadi satu kromosom metasentrik. Peristiwa semacam ini dapat disebut juga fusion (penggabungan).
5. Isokromosom
Isokromosom ialah
mutasi kromosom yang terjadi pada waktu menduplikasikan diri , pembelahan
sentromernya mengalami perubahan arah pembelahan sehingga terbentuklah dua
kromosom yang masing-masing berlengan identik (sama) . Dilihat dari pembelahan
sentromer maka isokromosom disebut juga fision , jadi peristiwanya berlawanan
dengan translokasi Robertson (fusion) yang mengalami penggabungan .
6. Katenasi
Katenasi adalah
mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom non homolog yang pada waktu
membelah menjadi empat kromosom , saling bertemu ujung-ujungnya sehingga
membentuk lingkaran .
B.
MUTASI GEN
Mutasi gen disebut juga mutasi titik (point
mutation). Mutasi ini terjadi karena adanya perubahan struktur gen (DNA),
akibatnya asam amino yang dikodekan berubah sehingga terbentuk protein yang
salah. Kejadian mutasi gen sangat jarang terlihat, hal ini
disebabkan :
1. mutasi yang terjadi pada suatu gen tidak
dapat menunjukan penampakannya, karena jumlah gen yang terdapat dalam satu
individu banyak sekali
2. yang bermutasi bersifat letal, sehingga
gejala mutasi tidak dapat diamati
sebab
individu segera mati sebelum dewasa
3. gen yang bermutasi umumnya bersifat
resesif, sehingga selama dalam keadaan hetreozigot tidak akan terlihat.
v
Penyebab beberapa penyebab mutasi gen,
antara lain sebagai berikut:
- Delesi : hilangnya satu atau beberapa basa nitrogen
- Addisi : penambahan satu atau beberapa basa nitrogen (sering disebut juga insersi)
- Substitusi : pertukaran pasangan basa nitrogen.
-
Bila
pertukaran terjadi antar pasangan basa nitrogen purin-pirimidin dengan
purin-pirimidin yang lain disebut transisi.
Misalnya pasangan AT digantikan pasangan GS.
-
Bila
pertukaran terjadi antar pasangan basa nitrogen purin-pirimidin dengan
pirimidin-purin disebut transversi.
Misalnya AT digantikan pasangan TA. Perhatikan bagan di bawah.
v Jenis –jenis
mutasi gen :
1.
Mutasi salah arti (missens mutation) yaitu perubahan suatu
kode genetic
(umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga
menyebabkan asam amino terkait (pada polipeptida) berubah . perubahan pada asam
amino dapat menghasilkan fenotip mutan apabila asam amino yang berubah
merupakan asam amino esensial bagi protein tersebut . jenis mutasi ini dapat
disebabkan oleh peristiwa transisi dan transversi .
2.
Mutasi diam (silent mutation) yaitu perubahan suatu
pasangan basa dalam
gen (pada posisi 3 kodon) yang menimbulkan
perubahan satu kode genetic tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau
pergantian asam amino yang dikode . mutasi diam biasanya disebabkan karena
terjadinya mutasi transisi dan tranversi .
3.
Mutasi tanpa arti (nonsense mutation) yaitu perubahan kodon
asam amino
tertentu menjadi kodon stop . hampir semua mutasi
tanpa arti mengarah pada inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotip
mutan . mutasi ini dapat terjadi baik oleh tranversi , delesi maupun insersi .
C.
SEBAB AKIBAT TERJADINYA MUTASI
Zat
atau sesuatu yang menyebabkan mutasi disebut dengan mutagen. Macam-macam
penyebab mutasi dapat di bedakan sebagai berikut :
1. Mutasi alami (mutasi spontan)
Mutasi spontan adalah perubahan yang terjadi
secara alamiah atau dengan sendirinya. Diduga faktor penyebabnya adalah panas,
radiasi sinar kosmis, batuan radioaktif, sinar ultraviolet matahari, radiasi
dan ionisasi internal mikroorganisme serta kesalahan DNA dalam metabolisme.
2. Mutasi buatan
Mutasi buatan
adalah adalah mutasi yang disebabkan oleh usaha manusia, antara lain dengan :
v
pemakaian
bahan radioaktif untuk diagnosis, terapi, deteksi suatu penyakit, sterilisasi
dan pengawetan makanan.
v
Penggunaan
senjata nuklir
v
Penggunaan
roket dan televisi
v
Pemakaian
bahan kimia, fisika, dan biologi
3. Mutagen
Mutagen merupakan faktor yang menyebabkan
terjadinya mutasi. Mutagen dibagi menjadi 3, yaitu:
·
Mutagen bahan kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat
digitonin. Kolkisin adalah zat yang dapat menghalangi
terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan dapat menghambat
pembelahan sel pada anafase.
·
Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar gamma. Sinar
ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit.
·
Mutagen bahan biologi, diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan
terjadinya mutasi. Bagian virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah
DNA-nya.
D.
PEMANFAATAN MUTASI
Pemanfaatan mutasi dibedakan menjadi dua yaitu pemanfaatan
yang
menguntungan dan pemanfaatan yang merugikan .
Ø Pemanfaatan
yang menguntungkan
1.
Terapi sel-sel tumor
Aplikasi radiasi sinar mengion (dikenal sebagai radioterapi, seperti penyinaran dengan sinar X) dan kemoterapi untuk menghambat perkembangan sel-sel tumor dan kanker
2. Pemuliaan
Radiasi sinar mengion, seperti sinar gamma dari Co-60, atau terhadap beberapa kemikalia, seperti EMS dan DS, digunakan untuk mengubah susunan basa nitrogen pada DNA atau untuk menyebabkan mutasi segmental dan harapannya sel yang akan mengalami mutasi akan menguntungkan. Cara pemuliaan kebanyakan dilakukan terhadap tanaman hortikultura, seperti tanaman sayuran dan tanaman hias (ornamental).
3. Zat kimia seperti digitonin
dan kolkisin digunakan untuk mendapatkan
benih yang
bersifat unggul seperti gandum ,tomat , kol poliploidi dll
4. Tanaman Poliploidi dianggap
menguntungkan karena memiliki buah besar
, tidak
berbiji , dan produktivitasnya tinggi .
Ø Pemanfaatan yang merugikan
1. Terjadi mutasi gen
menyebabkan beberapa kelainan pada manusia antara
lain sindrom
turner , sindrom down , albino dll
2. Penggunaan sinar
radioaktif pada proses mutasi dapat meneyebabkan
tumbuhnya
sel kanker dan cacat bawaan pada janin dalam rahim .
3. Pemberian insektisida yang
tidak sesuai dosisnya dapat mengakibatkan
mutasi pada
hama sehingga akan mengalami peledakan hama dalam jumlah besar untuk merusak
tanaman .
sumber : http://hanifanan.blogspot.co.id/2013/08/mutasi-biologi-kelas-xii.html
Mau nanya saya ada soal, yg menanyakan gini " dimanakah mutase terjadi? " Nah soalnya itu bergambar sama kaya gambar di artikel kakak yg sindrom turner wanita. Please kak toloong
BalasHapus